Menuju INFORMATIKA MILENIA 4.0.

Buku edisi baru

Tahun ajaran 2019/2020 Mata Pelajaran TIK akan kembali diadakan dengn nama baru INFORMATIKA. Perombakan dari pembelajaran sebelumnya yang sekaligus pengembangan bahan ajar, kendati demikian sekolah tidak merubah pokok dasar bahan ajar per semester yang pernah disampaikan. Kelas 7 materi ada pengembangan diantaranya Algorhitma, Dasar-Dasar Pemrograman, Sejarah Pemrograman, Perangkat Lunak Program Aplikasi, Pemrograman Lanjut, Pemrograman Bahasa C++, dll.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan kembali menjadi mata palajaran (Mapel) utama untuk jenjang SMP dan SMA. Selama ini, TIK hanya bagian dari materi mata pelajaran muatan lokal atau keterampilan. Mapel TIK akan berganti nama jadi Informatika dan diterapkan pada tahun ajaran 2019.
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Awalludin Tjalla mengatakan, mengembalikan TIK menjadi mata pelajaran merupakan bagian dari langkah strategis Kemendikbud dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. Mapel Informatika menjadi ilmu yang wajib dikuasi para pelajar di pendidikan dasar dan menengah.
Ia menjelaskan, konsep mapel Informatika berbeda dengan pendidian TIK meskipun ada beberapa hal yang diadaptasi. Mapel Informatika tidak hanya mempelajari beragam perangkat lunak komputer, tetapi juga memecahkan masalah dan membuat aplikasi dengan berpikir kritis.
“Siswa dituntut berpikir komputasional dengan mempelajari beragam disiplin ilmu. Baik informatika atau noninformatika. Produk TIK untuk menunjang pembelajaran dan tugas sehari-hari itu masih perlu dijalankan sebagai bagian dari program literasi digital yang sudah dijalankan,” kata Tjalla di Jakarta, Senin, 3 September 2018.
Ia menuturkan, mapel Informatika mencakup lima materi yang bakal menunjang kompetensi siswa di era revolusi industri 4.0. Yakni,  teknik komputer, jaringan komputer/internet, analisis data, dampak sosial informatika, dan programming. “Mapel Informatika sesuai dengan kebutuhan masa depan anak bangsa,” katanya.
Desakan untuk mengembalikan TIK menjadi mapel terjadi sejak awal tahun ini. Ikatan Guru TIK Persatuan Guru Republik Indonesia menyesalkan langkah Kemendikbud yang menghapus TIK dari Mapel utama. Selain merugikan siswa, dampak dari penghapusan tersebut juga mengubah fungsi dari para guru TIK dari guru menjadi tenaga kependidikan. 
“Sesuai dengan Undang-Undang Guru dan Dosen, pasal 1 yang menyebutkan guru harus merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, hingga penilaian. Apalagi saat ini zaman sudah berubah, semua dilakukan serba online, termasuk metode belajar. Sekitar 98 persen guru TIK ingin kembali menjadi mata pelajaran. Jumlah guru TIK mencapai 30.818 orang,” kata Sekretaris Jenderal IGTIK PGRI Wijaya Kusumah Wijaya Kusumah.


Buku edisi lama


Dengan adanya pengembangan bahan ajar ini bukan berarti merubah tatanan pokok Kurikulum bahan ajar INFORMATIKA yang sudah berjalan, hanya saja ingin menambahkan wawasan baru kepada siswa dengan tujuan melatih logika berpikir sejak dini. Dengan belajar pemrograman sama halnya melatih sejak dini berpikir logika seseorang sebelum mengambil keputusan yang diawali dengan membuat alur diagram alir (Alghoritma dan flowchart).
Buku edisi lama

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan kembali menjadi mata palajaran (Mapel) utama untuk jenjang SMP dan SMA. Selama ini, TIK hanya bagian dari materi mata pelajaran muatan lokal atau keterampilan. Mapel TIK akan berganti nama jadi Informatika dan diterapkan pada tahun ajaran 2019.
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Awalludin Tjalla mengatakan, mengembalikan TIK menjadi mata pelajaran merupakan bagian dari langkah strategis Kemendikbud dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. Mapel Informatika menjadi ilmu yang wajib dikuasi para pelajar di pendidikan dasar dan menengah.
Ia menjelaskan, konsep mapel Informatika berbeda dengan pendidian TIK meskipun ada beberapa hal yang diadaptasi. Mapel Informatika tidak hanya mempelajari beragam perangkat lunak komputer, tetapi juga memecahkan masalah dan membuat aplikasi dengan berpikir kritis.
“Siswa dituntut berpikir komputasional dengan mempelajari beragam disiplin ilmu. Baik informatika atau noninformatika. Produk TIK untuk menunjang pembelajaran dan tugas sehari-hari itu masih perlu dijalankan sebagai bagian dari program literasi digital yang sudah dijalankan,” kata Tjalla di Jakarta, Senin, 3 September 2018.
Ia menuturkan, mapel Informatika mencakup lima materi yang bakal menunjang kompetensi siswa di era revolusi industri 4.0. Yakni,  teknik komputer, jaringan komputer/internet, analisis data, dampak sosial informatika, dan programming. “Mapel Informatika sesuai dengan kebutuhan masa depan anak bangsa,” katanya.
Desakan untuk mengembalikan TIK menjadi mapel terjadi sejak awal tahun ini. Ikatan Guru TIK Persatuan Guru Republik Indonesia menyesalkan langkah Kemendikbud yang menghapus TIK dari Mapel utama. Selain merugikan siswa, dampak dari penghapusan tersebut juga mengubah fungsi dari para guru TIK dari guru menjadi tenaga kependidikan. 
“Sesuai dengan Undang-Undang Guru dan Dosen, pasal 1 yang menyebutkan guru harus merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, hingga penilaian. Apalagi saat ini zaman sudah berubah, semua dilakukan serba online, termasuk metode belajar. Sekitar 98 persen guru TIK ingin kembali menjadi mata pelajaran. Jumlah guru TIK mencapai 30.818 orang,” kata Sekretaris Jenderal IGTIK PGRI Wijaya Kusumah Wijaya Kusumah.

Alur Implementasi Kurikulum Informatika

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makanan Kas Tradisional Yogyakarta

E-Learning

Pemrograman